Rabu, 09 Desember 2020

thumbnail

Rampan Karies


 

Apa itu rampan karies?

Karies rampan adalah masalah perlubangan gigi yang terjadi sangat cepat dan menyebar luas sehingga langsung mengenai pulpa (bagian tengah gigi).

Karies jenis ini umumnya terjadi pada gigi susu anak, bisa salah satu atau beberapa gigi sekaligus; termasuk gigi yang seharusnya kebal terhadap karies, seperti gigi depan bawah.

Anak yang mengalami karies rampan sering sulit makan karena gigi terasa sakit jika dipakai mengunyah. Akibatnya, mereka jadi sering mengemut makanan dan sering menangis karena sakit gigi.

Usia anak rentan rampan karies?

Karies rampan sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun. Paling banyak ditemukan pada anak usia empat tahun.

Selain itu, karies gigi ini juga rentan terjadi pada anak yang sering tertidur masih menyusu (baik botol atau ASI) dan anak-anak yang sering makan makanan manis.

Pencegahan rampan karies?

Rampan karies dapat dicegah dengan beberapa hal-hal berikut.

  • Segera bersihkan gusi anak dengan lap bersih setelah memberi makan anak. Jika gigi anak sudah tumbuh, ajarkan anak Anda untuk rajin menyikat gigi dan flossing,
  • Jangan membiarkan anak tertidur sambil minum susu, jus, atau minuman manis lainnya melalui botol.
  • Rutin periksakan gigi anak ke dokter gigi sejak usia anak satu tahun.


thumbnail

KARANG GIGI

 

Definisi Karang Gigi

Karang gigi adalah suatu endapan keras yang terletak pada permukaan gigi berwarna mulai dari kuning-kekuningan, kecoklat-coklatan, sampai dengan kehitam-hitaman dan mempunyai permukaan kasar(Rani, 2010). . Berdasarkan lokasinya, karang gigi dibagi menjadi 2 macam yaitu karang gigi supragingival dan karang gigi subgingival. Karang gigi supragingival terletak di atas gusi atau di permukaan gigi yang tampak di rongga mulut, biasanya warnanya lebih terang, putih kekuningan/konsistensinya seperti kapur. Sedangkan karang gigi subgingival terletak di bawah gusi/saku gusi atau di permukaan akar gigi, biasanya warnanya lebih gelap , padat dan keras.

 

Gejala Karang Gigi

Karang gigi dapat dikenali dengan adanya lapisan seperti kotoran berwarna kekuningan, kehitaman, atau kecokelatan pada garis gusi, dan sulit dihilangkan meski telah dibersihkan atau disikat berulang kali. Karena karang gigi merupakan dampak dari plak gigi yang tidak ditangani, maka penderita karang gigi akan merasakan gejala lain berupa mulut kering dan bau mulut.

Secara umum, terbentuknya karang pada gigi tidak menimbulkan gejala yang mengganggu fungsi gigi itu sendiri atau kesehatan tubuh secara menyeluruh. Namun, jika karang gigi tidak ditangani, kondisi ini dapat memicu munculnya gingivitis. Gingivitis adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada gusi. Ketika karang gigi telah menyebabkan gingivitis, maka gejala yang muncul dapat berupa:

  • Gusi bengkak
  • Gusi berwarna gelap
  • Gusi terasa nyeri saat disentuh
  • Gusi mudah berdarah.

 

Penyebab Karang Gigi

Karang gigi disebabkan karena adanya plak pada gigi yang tidak mendapatkan penanganan. Plak gigi itu sendiri merupakan sebuah lapisan licin dan tipis pada gigi yang terbentuk akibat adanya sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi. Ketika plak pada gigi tidak ditangani untuk kurun waktu tertentu, plak tersebut akan mengeras, membentuk karang yang sulit untuk dihilangkan hanya dengan menyikat gigi.

Makanan atau minuman yang dapat memicu plak penyebab karang gigi adalah makanan yang mengandung gula, seperti permen, kue, atau minuman bersoda.

Seseorang memiliki risiko tinggi mengalami karang gigi apabila:

  • Merokok
  • Jarang membersihkan gigi
  • Tidak membersihkan mulut dengan obat kumur antibakteri.
  • Tengah menggunakan obat-obatan yang memengaruhi kesehatan gigi, seperti antihistamin atau dekongestan

Penanggulangan Karang Gigi

Ketika plak pada gigi sudah mengeras dan menjadi karang, kondisi tersebut tidak dapat diatasi hanya dengan menggosok gigi. Untuk mengatasi kondisi tersebut, dokter akan menganjurkan scaling gigi. Scaling gigi adalah tindakan medis non bedah (tanpa sayatan) untuk mengikis karang-karang pada gigi. Proses pembersihan karang gigi dilakukan menggunakan alat scaler. 



Pencegahan Karang Gigi

Karang gigi merupakan kondisi yang dapat dicegah. Dengan melakukan perawatan gigi di rumah, setiap orang dapat terhindar dari karang gigi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Membersihkan gigi dengan menggunakan sikat gigi, tehnik dan frekuensi yang tepat
  • Menggunakan benang gigi (dental floss) untuk pembersihan mekanis tambahan untuk gigi-gigi yang berjejal yang tidak dapat dijangkau dengan sikat gigi
  • Menggunakan obat kumur sebagai antiseptik rongga mulut (jika diperlukan
  • Mengkonsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C (misalnya kiwi, strawberry, jeruk dll) untuk menjaga kesehatan gusi.
  • Mengkonsumsi makanan berserat (misalnya sayuran hijau) untuk pembersihan gigi secara alami.
  • Gunakan pembersih mulut antibakteri.
  • Hindari kebiasaan buruk sepeti merokok, dan mengurangi konsumsi air kopi atau teh.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi ke dokter gigi secara rutin (3 atau 6 bulan sekali.

Komplikasi Karang Gigi

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat adanya karang gigi adalah:

  • Gigi berlubang
  • Gingivitis
  • Periodontitis
  • Gigi tanggal

Minggu, 11 Oktober 2020

thumbnail

Cara Memilih Sikat Gigi yang Baik dan Benar



Sikat gigi merupakan salah satu alat untuk membantu membersihkan permukaan gigi. Terdapat banyak jenis-jenis sikat gigi, dari yang bulunya halus sampai kasar, yang berbentuk kecil hingga besar, dan berbagai bentuk tangkai sikat gigi. Dengan memilih sikat gigi dengan baik dan benar dapat membantu menjaga kesehatan gusi serta permukaan gigi agar tetap sehat. Berikut merupakan cara memilih sikat gigi yang baik dan benar :

1. Bulu Sikat Gigi

Saat Anda membeli sikat gigi terdapat label bertuliskan "hard/medium/soft" itu menandakan tekstur dari bulu sikat gigi produk tersebut. Bulu sikat gigi dengan tektur "hard" dapat membantu membersihkan permukaan gigi secara optimal tetapi dapat melukai permukaan gusi pada rongga mulut tersebut, apalagi jika teknik untuk menyikat gigi yang digunakan salah. Maka dari itu pemilihan untuk bulu sikat gigi lebih baik memilih tingkat bulu yang medium atau soft untuk membantu menjaga kesehatan gusi pada rongga mulut tersebut.

2. Ujung Kepala Sikat Gigi

Bagian ujung kepala sikat gigi yang kecil merupakan yang terbaik karena dapat menjangkau permukaan gigi paling belakang agar mudah dijangkau saat menyikat gigi.

3. Pegangan Sikat Gigi

Bagian sikat gigi ini dapat dipilih yang nyaman saat digenggam dan tidak licin saat menyikat gigi. 

About